Selasa, 24 Juli 2012

9 SIKSA NERAKA BAGI KAUM WANITA


Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: “Saya bersama Fatimah berkunjung ke rumah Rasulullah dan kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau, “Mengapa tuan menangis wahai Rasulullah?” Baginda menjawab, “Pada malam aku di Isra’kan ke langit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyeksaan…maka bila teringatkan mereka aku menangis. Saya bertanya lagi, “Wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?” Baginda bersabda:


1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.

2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dipaut dari punggungnya sedangkan api yang mendidih dari neraka dituangkan ke kerongkongnya.

3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air getah kayu zakum dituang ke kerongkongnya.

4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki & tangannya ke arah ubun-ubun kepalanya serta dibelit dibawah kekuasaan ular & kala jengking.

5. Wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.

6. Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.

7. Wanita yang bermuka hitam dan memakan ususnya sendiri.

8. Wanita yang tuli, buta dan bisu dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit.

9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan keldai yang mendapat berjuta jenis seksaan.

Maka berdirilah Fatimah seraya berkata,”Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku… ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan wanita-wanita itu.”
Rasulullah s.a.w. bersabda, “Wahai Fatimah, adapun :


1. Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana dia tidak menjaga rambutnya di jilbab dikalangan lelaki.


2. Wanita yang digantung dengan lidahnya kerana dia menyakiti hati suaminya dengan kata-kata. Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: “Tidak seorang wanita yang menyakiti hati suaminya melalui kata-katanya kecuali Allah akan membuatkan mulutnya kelak dihari kiamat, selebar 70 zira’ kemudian akan mengikatnya dibelakang lehernya.

3. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya kerana dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.

4. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu kerana dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan nifas.

5. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri kerana suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suka membicarakan keaiban orang.

6. Adapun wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka kerana dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang yang banyak dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cinta padanya kerana melihat perhiasannya.

7. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking kerana dia mampu mengerjakan solat dan puasa. Tetapi dia tidak mahu berwudhuk dan tidak solat serta tidak mahu mandi wajib.

8. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keldai kerana dia suka mengadu-domba (melaga-lagakan orang) serta berdusta.

9. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing kerana dia ahli fitnah serta suka marah- marah pada suaminya.



Rasulullah Muhammad saw dalam perjalanan hidupnya, pernah mengalami Isra Mi’raj, sehingga dengan izin Allah SWT, beliau diberikan kesempatan melihat keadaan surga dan neraka tempat kembali manusia pasca di dunia ini. 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah saw menjelaskan hal tersebut dengan sabdanya; “Aku melihat ke dalam surga ternyata kebanyakan penghuninya orang-orang faqir dan aku melihat ke dalam neraka ternyata kebanyakan penghuninya para wanita." Dalam hadits yang lain disebutkan: “Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah para wanita." Hadits riwayat Muslim.

Dari kedua hadits tersebut, sudah cukup jelas, bahwa wanita yang akan dijebloskan ke dalam neraka jauh lebih besar kuantitasnya. Berdasarkan Al-Quran dan hadits Rasulullah saw, berikut tiga kriteria wanita yang jaminannya dijebloskan ke dalam neraka.

Pertama, Istri yang Berkhianat Kepada Suaminya.
Bentuk pengkhianatan seorang istri terhadap suami ini diumpamakan dengan khianatnya istri Nabi Nuh dan Nabi Luth yang terekam dalam surah At-Tahrim ayat 66: “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)."

Ibnu Katsir dalam tafsirnya tentang ayat di atas, menekankan bahwa tidak ada jaminan suami yang shalih —hingga sekelas nabi pun— dapat mengajak istrinya ke jalan yang benar, ketika tidak ada cahaya iman di dalam hati sang istri. Dan sekali-kali keimanan suami juga tidak dapat memberikan manfaat apapun dan tidak bisa menahan keburukan bagi istrinya. Tidak salah jika dalam strategi dakwah Al-Qur`an, yang pertama kali perlu diselamatkan dari api neraka setelah diri sendiri adalah keluarga. Karena sejatinya, kedua objek dakwah tersebut merupakan yang tersulit daripada orang lain di luar diri dan keluarga kita.

Adapun bentuk pengkhianatan istri terhadap suami dalam ayat di atas, istri Nabi Nuh menyebarkan berita bahwa suaminya orang gila karena membuat perahu di saat tidak ada hujan dan air. Sementara khianat istri Nabi Luth karena membocorkan kedatangan tamu-tamu suaminya kepada kaum Nabi Luth yang gemar melakukan homo seksual. Jika diqiyaskan dengan kehidupan modern saat ini, tipe istri yang khianat seperti kedua istri nabi tersebut, mudah ditemukan sebagaimana yang sering ditampilkan di layar televisi.

Kedua, Istri yang Selalu Menghalang-halangi Dakwah Islam
Tipe istri yang memersulit dakwah Islam digambarkan oleh Al-Qur`an seperti istri Abu Lahab dalam surah Al-Masad (Al-Lahab) ayat 4-5: “Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut.”

Para ahli tafsir, seperti At-Thabari, mengungkapkan alasan mengapa istri Abu Lahab ikut masuk neraka bersama suaminya, karena dia (istri Abu Lahab) selalu berusaha menyakiti Rasulullah dengan cara menebar duri di sepanjang jalan Rasulullah menuju shalat.

Adapun saat ini, tidak sedikit istri yang merasa berat atau kecewa jika sebagian harta suami dibelanjakan untuk kepentingan ummat, padahal sang istri sudah cukup dinafkahi.

Ketiga, wanita yang Kufur Terhadap Suaminya
Istri yang kufur terhadap suami adalah sikap tidak atau kurang bersyukur terhadap kebaikan (ihsan) yang telah diberikan suami kepadanya. Hal ini termasuk dosa besar, meskipun bukan berarti kekufuran ini mengeluarkan sang istri dari agama. Rasulullah SAW bersabda: “Diperlihatkan kepadaku neraka, ternyata penduduknya yang paling banyak adalah wanita, mereka kufur,” lalu ada yang bertanya; “Apakah mereka kufur terhadap Allah?” Dijawab oleh Nabi Muhammad saw; “Mereka kufur terhadap suami dan kufur terhadap kebaikan (para suami), jikalau berbuat kebaikan kepada salah seorang di antara mereka selama satu tahun kemudian ia melihat sesuatu (keburukan) dari anda maka ia akan berkata: Aku tidak pernah melihat suatu kebaikan pun dari kamu.” Hadits riwayat Bukhari.

Imam Nawawi mengatakan bahwa kufur terhadap suami dan ihsannya termasuk dari dosa-dosa besar karena pengancamannya dengan api neraka. Inilah yang menjadikan tanda sebagaimana yang tersurat dalam hadits Nabi saw di atas, bahwa kufurnya istri ke suami adalah maksiat yang tergolong dosa besar.

0 komentar:

Posting Komentar